apa itu Package dan Package manager?

Selama belajar web development, sering kali kita mengikuti tutorial sebuah library atau framework, salah satu cara untuk menginstallnya bisa menggunakan node.js dan kemudian, melalui terminal dengan cara menulis “npm install bla bla bla“ Apasih yang sebenarnya kita lakukan ? Yang kita lakukan sebenarnya adalah menginstall package menggunakan npm. Jadi muncul pertanyaan lagi, apa itu package ? apa itu npm ? Biar kita semua ngga bingung, makanya saya melakukan riset kecil dan di artikel ini saya akan mencoba sedikit menjelaskan apa itu package, apa itu package manager,

APA ITU PACKAGE ?

Package adalah kumpulan kode-kode yang bisa digunakan berkali-kali, dihosting di internet dan bisa didownload dan digunakan oleh developer pada lokal environment. Seperti halnya kita ketika membuat aplikasi, kita butuh jquery (misalnya). Package juga terkadang butuh (dependent) dengan package lainnya. Package sendiri hanya kumpulan kode-kode, sehingga js library, js framework juga bisa dijadikan package. Perlu diingat package ngga sebatas library dan framework saja ya. Build-tools, CSS Framework, dll juga bisa dijadikan package.

PACKAGE MANAGER

Untuk memudahkan kita meng-install, update, dan menghapus, mengatur versi package-package yang dibutuhkan pada proyek yang kita kerjakan, kita membutuhkan package manager. Jika teman-teman sudah terbiasa dengan Linux, maka apt adalah salah satu package manager untuk linux. Python dengan Pip-nya. Maka pada bahasa pemrograman Javascript, NPM (Node Package Manager) adalah salah dari beberapa javascript package manager.

JAVASCRIPT PACKAGE MANAGER

Khusus untuk javascript, saya menemukan empat jenis package manager yang cukup terkenal dan banyak digunakan, yaitu NPM, Bower, Yarn, dan JSPM.

1. NPM sudah otomatis terinstall ketika kita menginstall Node.js. Pada awalnya NPM ini untuk memanage Server-side packages, tapi seiring perkembangannya, NPM mulai menjajah client-side juga. 2. Bower -salah satu javascript manager lainnya- juga sebelumnya didaulat sebagai package manager yang paling populer untuk clent-side package. Namun pada saat ini sudah tidak dikembangkan / diupdate lebih lanjut, karena dahulunya NPM hanya bisa digunakan pada server-side (node.js) saja, maka bower dahulu menjadi sangat terkenal, namun sekarang NPM sudah berkembang, begitu juga dengan munculnya Yarn sehingga bower jadi tidak dibutuhkan lagi. :( 3. Yarn, salah satu open source yang dikembangkan oleh facebook yang kini sedang naik daun. Yarn menjanjikan kecepatan, reabilitas, dan keamanan depedency management. 4. JSPM, jika teman-teman menggunakan SystemJS module loadernya maka JSPM akan menjadi package managernya. JSPM ini khusus untuk pengguna systemJS, kedua dikembangkan oleh orang yang sama. Karena JSPM hanya bekerja pada systemJS, maka bagi teman-teman yang tidak menggunaka SystemJs, maka gunakan NPM atau Yarn saja.

CARA MENGGUNAKAN NPM

Sebelumnya kita perlu menginstall node.js terlebih dahulu dengan cara mendownloadnya di nodejs.org. Maka secara default NPM juga akan terinstall bersamaan dengan terinstallnya Node.js Node.js ini tidak seperti aplikasi biasanya, tidak ada tampilan GUInya jadi untuk memastikan apakah sudah terinstal atau belum, bisa dicek dengan cara membuka terminal / Command Line.


    $ node --version
    v6.11.4

dengan command tersebut, maka komputer akan memberi tahu node versi berapa yang telah terinstal.

setelah itu cek juga npm versi berapa yang terinstal


    $ npm -v
    5.5.1

-v atau —version itu memiliki fungsi yang sama, untuk menginformasikan versi yang terinstal pada komputer

Setelah menginstal node.js dan npm, ketik npm init pada root direktori proyek yang sedang dikerjakan. NPM akan memberikan beberapa pertanyaan yang jawabannya akan digunakan untuk membuat package.json untuk proyek kamu itu.

untuk menginstal package, kamu bisa mengetik


    npm install <package-name> --save -dev

flag save itu untuk menyimpan versi dari package yang di install, flag dev berarti package / depedency tersebut hanya disertakan saat fase development saya. Package tersebut tidak dibutuhkan ketika production.

untuk menginstall secara global, kita bisa tambahkan flag -g / —global


    npm install <package-name> --global
    //misal
    npm install --global vue-cli

dengan begini vue-cli akan bisa digunakan disemua folder dikomputer kita. Tanpa flag —global, maka package tersebut hanya terinstall secara lokal di folder proyek yang kamu npm init barusan.

oh ya, bagi yang belum kenal bisa add fb saya disini <a href='https://www.facebook.com/yudhatamadanang'>https://www.facebook.com/yudhatamadanang</a>

avatar timelord
@timelord

140 Kontribusi 86 Poin

Dipost 6 tahun yang lalu

Belum ada Jawaban. Jadi yang pertama Jawaban

Login untuk ikut Jawaban