Best Practice Server Configuration

Hola para suhu dan mastah, saya mau nanya... Langsung aja ya..

Seperti yang kita ketahui, sekolahkoding mempunyai beribu posting forum dan member aktif. Nah, dengan statistik ini, berarti kan pasti banyak traffic data in/out, dimana yang notabenenya semakin besar traffic, semakin besar juga load server.

Nah, hebatnya sekolahkoding sangat cepat di akses walaupun traffic load server juga banyak. Oleh karena itu, yang pengen saya tanyakan adalah:

1. Yang saya ketahui, sekolahkoding menggunakan PHP sebagai server side script karena menggunakan laravel sebagai ecosystemnya. Oleh karenanya, apakah langkah yang dilakukan (best-practices) oleh tim sekolahkoding dalam mendeploy ke server. Apakah ada tools lain yang bisa meningkatkan kinerja load server, seperti load-balancer, memcache, dsb. 2. Web Server yang digunakan SK adalah NginX. Nah, apakah penggunaan webserver Nginx juga berpengaruh bagi performa load server? Atau Webserver lainnya seperti Apache juga sebenarnya bisa melakukan hal yang sama. 3. Jika saya menggunakan node js, peripheral atau langkah apa saja yang harus dilakukan sebagai best-practice dalam mendeploy apps? Bagian mana saja yang harus di-konfigurasi, dari sisi scripting dan juga server configuration.

Nah, saya kira itu aja yang mau saya tanyain. Kiranya tim SK atau member lain bisa menjawab pertanyaan saya.

Terima kasih banyak atas semua jawaban dan saran-nya...

NB: Mohon maaf kalo ada kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan.

^^ v

avatar nurimansyah
@nurimansyah

98 Kontribusi 87 Poin

Diperbarui 6 tahun yang lalu

3 Jawaban:

Numpang nyimak gan. Buat nambah pengetahuan. Semoga mastah-mastah cepet muncul.

avatar Biobii
@Biobii

74 Kontribusi 34 Poin

Dipost 6 tahun yang lalu

Saya coba jawab gan.

Menurut saya ga ada itu yang namanya best practice untuk konfigurasi server. Kalopun ada ya default setting dari tiap web server itulah yg bisa disebut best setting secara umum. Yang namanya konfigurasi itu pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi, bagus buat si A belum tentu bagus juga buat si B.

Demikian juga dengan deploying methods, ada banyak cara yang bisa dipilih. Tapi kembali lagi tergantung bagaimana script terdistribusi.

Nginx dan Apache sama2 bagus bila digunakan untuk serving web dinamis, tapi kalau untuk static content nginx bisa unggul jauh.

Kalo baru coba nodejs saran saya pakai nginx dan express. Pakai setting standard dulu aja buat nginx dan expressnya, yg penting paham gimana kombinasiin keduanya.

Masukan dari saya: Kenali dulu apa yg agan gunakan. Misalnya skr pake laravel, cari tahu knapa itu framework bisa jalan, gimana alur koneksinya, alur requestnya, cari tau apa yg 'terjadi' didalamnya, bongkar semuanya. Jangan hanya yg penting jalan. Dari situ pasti nanti paham dan bisa atur setting sendiri yg sesuai, itulah best practice agan sendiri. Dan kalo tiba2 dapet error ga perlu lagi pusing dan tanya sana sini dengan alasan 'biasanya bisa jalan' :D

avatar rachmatsasongko
@rachmatsasongko

410 Kontribusi 426 Poin

Dipost 6 tahun yang lalu

@rachmatsasongko thx gan, jawabannya menarik... Cuman, ane masih belum dapet gambaran yang pas buat kinerja server.

Soalnya, ane sekarang juga lagi nyoba-nyoba webserver mana yang pas buat hosting script ane. Karena, menurut ane, setiap kali mengakses situs ini, load-nya cepet banget, jadi penasaran tentang setting servernya, toolsnya, dsb biar bisa bikin performa situs kaya gini.

Btw, thx again untuk jawabannya, very usefull...

avatar nurimansyah
@nurimansyah

98 Kontribusi 87 Poin

Dipost 6 tahun yang lalu

Login untuk ikut Jawaban