Filsafat Teknologi. #5 Relasi antara teknologi dengan manusia.

Ada beberapa relasi disini.Relasi Kebertubuhan ( Embodiment Relation ), contohnya seperti Smartphone, smartphone kadang dianggap sebagai bagian dari t...

cover Filsafat Teknologi. #5 Relasi antara teknologi dengan manusia.

Ada beberapa relasi disini.

  • Relasi Kebertubuhan ( Embodiment Relation ), contohnya seperti Smartphone, smartphone kadang dianggap sebagai bagian dari tubuh kita. Ini sebenarnya benar terjadi. Ketika HP kita hilang contohnya, kita mungkin akan menangis. Jika sudah di fase ini, maka statement dari relasi kebertubuhan benar adanya.

  • Relasi Hermeneutik ( Hermeneutic Relation ), Jadi dengan teknologi, kita membaca hasil dari teknologi itu. Ini bertolak belakang dengan relasi kebertubuhan, jika relasi kebertubuhan menjadikan teknologi bagian dari tubuh kita, di relasi ini, kita menjauh dari teknologi. Artinya ketika kita tau dampak dari teknologi, seperti radiasi contohnya, kita akan menjauhinya.

  • Relasi Keberlainan ( Alterity Relation ), artinya benda atau alat teknologi itu mengalami kerusakan, akhirnya kita menyadari bahwa teknologi bukan bagian dari kita. Terpisah dari kita. Teknologi adalah sesuatu yang lain bagi kita.

  • Relasi latar Belakang ( Background Relation ) artinya teknologi menjadi sesuatu yang memantik, jadi manusia hanya sebagai bagian dari teknologi.

Itulah relasi teknologi di filsafat teknologi.

Dari berbagai penjelasan disana, timbullah berbagai pandangan terhadap teknologi. Ada yang mengatakan bahwa teknologi terhadap manusia itu adalah menentukan. Ini adalah paham Determinisme, Intinya kita dikendalikan oleh teknologi. Contohnya cara kita berkerja berubah dengan adanya komputer. Atau dengan adanya smartphone komunikasi secara lisan di gantikan dengan chat di WA.

Ada pandangan kedua, bahwa teknologi itu tidak deterministik, teknologi tidak mengendalikan dan menentukan manusia. Teknologi hanya sebatas value-luden, artinya alat saja. Itu kembali lagi kepada kita, bagaimana menggunakan teknologi. Manusia mengontrol teknologi.

Kemudian ada pandangan subtansiasi. Jadi ini menjadikan kebutuhan kita terhadap teknologi sama dengan kebutuhan kita terhadap agama. Jadi ini bukan lagi sebagai fungsional kita terhadap teknologi, tapi dalam rangka gaya, gengsi, harga diri, menaikan martabat sosial juga.

Seperti produk Apple contohnya, kita akan merasa bangga karena menggunakan produk mahal. Kesombongan.

Itu secara singkat filsafat Teknologi. Sebelum belajar banyak tentang koding, mungkin kita harus mulai terlebih dahulu dari filosifi dari teknologi itu sendiri.

Terimakasih!

avatar randynetworks
@randynetworks

23 Kontribusi 5 Poin

Diperbarui 3 tahun yang lalu

Bagian dari artikel seri

Belum ada Jawaban. Jadi yang pertama Jawaban

Login untuk ikut Jawaban